Pesawat tempur jenis B-1 terbang di atas SCS, laut cina timur
Kegiatan seperti ini adalah
kejadian pertama kali dilakukan. Wilayah
tersebut sendiri sebenarnya dalam kondisi yang tidak kondusif. Wilayah ini di
klaim Negara Jepang dan Negara China sebagai wilayah mereka.
Kegiatan ini
dapat dikategorikan sebagai kegiatan operasi militer gabungan antara Amerika
dengan Jepang. Dalam operasi ini melibatkan pesawat tempur jenis AS B-1 dan jet
tempur Jepang jenis F-15.
Sebagaimana
dikabarkan CNN, dalam operasi militer gabungan yang berlangsung malam hari tepatnya
kamis malam. Untuk pertama kalinya antara kedua Negara ini Amerika dan Jepang,
mereka telah melintasi wilayah yang menurut Jepang dan China adalah wilayah
mereka.
Wilayah yang
dilalui adalah wilayah perairan yang
disengketakan di Laut China Timur dan Laut China Selatan. Informasi ini
dibenarkan oleh pejabat tinggi pertahanan AS.
Tujuan kegiatan menurut kedua belah pihak adalah untuk melatih kemampuan.
Operasi militer
seperti ini adalah kali pertama terjadi. Dalam misi ini melibatkan pesawat B1
dari komando pasifik bersama dengan pesawat tempur F-15 milik Jepang. Kegiatan ini
bertujuan untuk melatih kemampuan kedua belah pihak.
Operasi militer
seperti ini selain mengasah kemampuan, sekaligus menunjukkan kemampuan kedua belah
pihak yang terlibat kepada dunia. Dalam kondisi biasa kegiatan seperti ini
tentu saja hal yang normal dan lumrah dilakukan, namun dengan adanya sengketa
dan melalui wilayah sengketa seperti ini tentu bagi pihak terkait akan menjadi
suatu pesan tersirat.
Walau kedua
belah pihak menyatakan demonstrasi seperti ini adalah hal yang biasa dan normal
serta dapat dilakukan bersama Negara mana pun yang bersekutu dengan mereka. Tetap
saja orang akan menilai lain semua itu. Operasi bersama yang melibatkan dua Negara
seperti ini memang hal yang biasa terjadi dan tidak terbatas untuk Negara tertentu
saja.
Angkatan pertahanan
Jepang (The Japanese Air Self Defense Force) menyatakan bahwa misi ini bukan
sebagai pesan atau memamerkan kemampuan atau kehebatan Negara mereka. Walau sebelumnya
telah terjadi penutupan di perairan tersebut yang dilakukan oleh kapal-kapal
perang dan pesawat-pesawat tempur dari Negara China.
Kepala operasi
militer, angkatan udara Pasifik milik Amerika sendiri menyatakan kegiatan yang
berlangsung malam hari bersama sekutu mereka Negara Jepang merupakan langkah
yang baik, aman dan efektif sebab melatih kemampuan sangat penting untuk kedua
belah pihak. Demikian pernyataan Mayor Ryan Simpson, kepala operasi Angkatan Udara Pasifik.
an Pertahanan Jepang mengklaim bahwa misi tersebut tidak
dimaksudkan untuk mengirim pesan ke negara-negara tertentu meskipun penutupan
sebelumnya Laut China Timur (ECS) oleh kapal-kapal China dan pesawat tempur.
Amerika sendiri
secara terbuka telah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Jepang dan
menentang keputusan pihak dari Beijing-China yang mengakui daerah tersebut
sebagai bagian dari wilayah kedaulatan Laut China Selatan the South China Sea
(SCS). Awal tahun ini, Menteri Pertahanan AS James Mattis menegaskan
kembali komitmen Amerika untuk membela Jepang dan pulau-pulau yang
disengketakan, sebagaimana
dilaporkan oleh CNN.
Sengketa ini
sendiri sudah berlangsung bertahun-tahun antara kedua Negara, Jepang dan China. China
sendiri menyatakan telah terjadi provokasi militer politik dan militer yang
serius terkait dengan aksi pada tanggal 2 Juli. Pada saat itu, kapal perusak Angkatan
Laut AS berlayar dalam jarak 12 mil dari sebuah pulau yang disengketakan di
SCS.
Sementara misi
yang terakhir ini yang dilakukan oleh Jepang dan Amerika dengan melibatkan
pesawat tempur jenis F-15 dan pesawat tempur jenis B-1 milik US tidak begitu
saja dilakukan menurut beberapa pihak. Misi tersebut hadir menjelang pertemuan Presiden Donald Trump dengan rekan China Xi Jinping pada pertemuan puncak G20 yang sedang berlangsung di Hamburg, Jerman.
1 komentar:
Awal kehancuran dan awal bencana adalah ego pemimpin.
Post a Comment