Lazada Affiliate

Hal-Hal Yang Membuat Karyawan Hengkang Dari Usaha Anda

Banyak Hal Yang Membuat Karyawan Tidak Nyaman


Usaha apapun yang anda geluti, bergerak di bidang apapun itu. Apakah itu usaha perdagangan atau bahkan usaha yang orientasi usahanya pelayanan jasa. Keberhasilan anda para pimpinan dan kelangsungan hidup usaha anda sebenarnya tidak 100% ditentukan oleh kehebatan anda sendiri. Namun yang terkadang anda sering lupakan adalah kehebatan tangan-tangan terampil dan ketajaman pikiran para pekerja anda.

http://myskywriting.blogspot.com
Ilustrasi Terminal Shuttle Bus Bandara Narita

"Sebagai pengusaha, kesemena-menaan dan perilaku anda tentu akan sangat menentukan keberhasilan anda. Pekerja bukan sekedar mata rantai pelengkap tetapi asset yang sangat berharga. Kesadaran anda menentukan keberhasilan, nama baik dan kelangsungan usaha anda"


Sudah sewajarnya sebagai pelaku usaha, anda harus berucap terima kasih pada mereka yang telah menjual murah waktu, keahlian dan kemampuan mereka untuk kelangsungan hidup usaha anda. Para pelaku usaha ada baiknya sadar diri, semua kemewahan dan laba besar yang diperoleh adalah hasil kerja keras mereka para pekerja. Mari anda bayangkan, apakah usaha anda akan dapat berjalan tanpa mereka. Mustahil! Ironi memang, di zaman yang sudah se-maju sekarang, kesemena-menaan terhadap para pekerja masih banyak dijumpai di mana-mana.


Kesemena-menaan terhadap para pekerja bukan hanya pada tindakan, perilaku atau pemberian upah yang tidak layak oleh pimpinan. Semua tindakan kesemena-menaan yang tidak menyenangkan bagi para karyawan hampir meliputi semua bidang. Sebut saja, pemberian upah di bawah UMP dan UMR, jam kerja yang di luar kewajaran, perlakuan tidak menyenangkan baik itu dari atasan itu sendiri atau rekan kerja yang lebih dahulu atau dengan kata lain senioritas.

Hal-hal seperti tersebut itu, sering kali membuat mereka para pekerja menahan potensi mereka untuk disumbangkan ke perusahaan. Atau, bahkan sebagian orang yang seperti saya akan berpura-pura bodoh saja untuk melewati satu bulan masa kerja dan akhirnya lenyap tanpa kabar berita lagi setelah menerima gaji pertama.

Mengapa hal ini harus terjadi?

Logikanya sederhana, sebagai pekerja mereka menjual potensi, keahlian, waktu mereka untuk mengabdi pada suatu perusahaan. Jika mereka merasa tidak ada kesesuaian dengan apa yang mereka miliki dan apa yang mereka peroleh. Tentu saja hal itu akan menimbulkan ketimpangan.

Tidak berbeda dengan hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi. Pasar tenaga kerja dan penyedia lapangan kerja dalam hal ini pelaku usaha, harus bertemu pada suatu titik yang tepat sehingga terjadi proses jual dan beli yang baik. Anda tentu masih ingat dengan titik temu Equilibrium Price. Titik temu ini terjadi dalam kurva keseimbangan saat kurva permintaan dan kurva penawaran bertemu.

Bagaimana mungkin anda mengharapkan barang yang bagus hanya dengan harga yang miring atau rendah. Jika anda membayar pekerja dengan bayaran yang rendah, tentu saja layanan yang anda peroleh tidak akan sama apabila anda membayar mereka dengan bayaran yang wajar dengan semua keahlian mereka.


Bayaran yang saya maksudkan di sini bukan hanya berupa materi atau nominal rupiah namun lebih dari itu. Seperti suasana kerja yang nyaman, fasilitas tunjangan kesehatan, tempat ibadah, pembagian waktu kerja yang tepat termasuk jam kerja yang wajar.

Sebagai pelaku usaha yang mempekerjakan orang lain dan berharap keuntungan (laba besar), memperhatikan pekerja adalah hal yang wajib. Jangan jadikan pekerja anda sebagai sapi perah untuk kemakmuran anda semata.

Karyawan atau mungkin bagi sebagian orang lebih akrab dengan sebutan pekerja adalah asset yang sangat berharga bagi pengusaha dan usaha itu sendiri. Usaha apapun itu, tak akan pernah berjalan tanpa kehadiran mereka, sebesar apapun asset yang anda miliki. Pekerja atau karyawan adalah salah satu mata rantai yang wajib ada dalam dunia usaha.

Sebagai seorang pengusaha kita harus peka, kita harus sangat mengetahui seberapa nyaman karyawan dengan pekerjaannya dalam usaha yang kita rintis. Seberapa bagus sistem yang sudah anda buat sehingga membuat karyawan bekerja dengan nyaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi saya, banyak karyawan potensial dan produktif dengan banyak potensi yang memilih hengkang atau mengundurkan diri dari pekerjaannya bukan hanya karena gajinya yang kecil melainkan karena ia tidak lagi merasa nyaman dengan pekerjaannya.



Berikut adalah 3 hal yang membuat karyawan menjadi tidak nyaman dalam bekerja dan akhirnya hengkang dari usaha anda. :

1. Tidak dihargai

Penghargaan bagi pekerja seperti upah yang wajar. Selain itu perlakuan yang baik. Merasa tidak dihargai adalah faktor utama yang menyebabkan banyak karyawan memilih keluar dari tempatnya bekerja. Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti mendapat teguran dari atasan dengan bahasa yang tidak wajar, dimarahi di depan karyawan lain oleh atasannya, tidak di dengar pendapatnya, atau perlakuan tidak menyenangkan lainnya yang diterima olehnya baik dari atasan atau sesama rekan kerja.

Teguran yang sangat tidak pantas diucapkan seorang atasan terhadap bawahan atau para pekerja, sebut saja kata “becus”. Jangan pernah menegur seseorang dengan bahasa “becus” sebab tidak menutup kemungkinan keahlian dia bukan pada job yang anda berikan kepadanya.

Sebut saja seorang sarjana ahli Informatika anda tempatkan dibagian yang bukan bidangnya. Tentu potensi yang dimilikinya tidak maksimal di sana. Jadi jangan pernah menyebut karyawan anda tidak “becus”, sebab bisa jadi, anda yang salah menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Ingat kembali teori right man in the right place.

2. Perubahan sistem kerja yang rumit

Hati-hati dalam menerapkan sistem baru dalam operasional usaha anda. Inovasi dalam sistem boleh-boleh saja bahkan mungkin sangat dianjurkan jika sistem tersebut telah teruji dan penerapan-nya benar. Jangan sampai sistem baru yang diberlakukan mempersulit kerja karyawan karena terlalu rumit.

Hindari sikap asal memberi perintah tanpa mengetahui kesulitan-kesulitan yang mungkin harus dihadapi karyawan kita. Sulitnya melaksanakan SOP atau metode pekerjaan, bisa membuat karyawan lebih memilih keluar dan mencari pekerjaan baru.

Menempatkan karyawan atau pekerja dalam banyak bidang pekerjaan sekaligus sangat membuat pekerja atau tenaga kerja tersebut tidak nyaman. Jauhi penggunaan sistem merangkap lebih dari satu bidang pekerjaan kepada satu orang tenaga kerja anda. selain membuat mereka pusing, hasil yang diberikan pasti tidak akan sempurna. Doble Job terhadap pekerja dalam usaha itu sedapat mungkin dihindari.


Contoh sederhana, dalam permainan sepak bola. Seorang Striker harus merangkap atau Double Job sebagai sayap kiri, atau bahkan pemain bertahan di belakang. Apakah akan tercipta gol yang indah? Itu mustahil bukan!

Tidak ada salahnya seorang pengusaha atau atasan mencari tahu seberapa nyaman karyawan-nya. Sebab harus anda pahami, pekerja atau karyawan adalah asset anda selain modal usaha anda sendiri.

3. Tidak ada sarana atau fasilitas Ibadah baik waktu maupun tempat

Hal  ini sangat penting, Indonesia adalah negara dengan penduduk yang beragama. Jika kita tidak menyediakan sarana atau fasilitas ibadah bagi karyawan, sangat mungkin karyawan akan lebih memilih untuk mencari tempat bekerja lain dimana ia tetap bisa menjalankan ibadahnya dengan baik.

Selain tempat, sangat penting bagi anda untuk memperhatikan waktu kerja dan pemberian kesempatan karyawan atau pekerja anda beribadah. Jika pekerjaan yang anda geluti di bidang usaha yang mengharuskan seseorang selalu ada di meja kerja tersebut sepanjang waktu. Maka tidak ada salahnya anda mempekerjakan dua karyawan dengan keyakinan agama yang berbeda.

Contoh Islam dan Kristen, sehingga jika yang beragama Islam sedang melaksanakan ibadah shalat. Rekan kerja dengan keyakinan yang lain dapat menggantikan posisinya sementara waktu. Anda harus menyiapkan waktu bagi pekerja atau karyawan anda untuk beribadah sesuai dengan ajaran agamanya masin-masin. Sangat tidak dianjurkan menghalang-halangi seseorang untuk beribadah.

Jadi jika kita ingin karyawan kita bisa bekerja dengan nyaman, maka perhatikanlah hal-hal yang saya paparkan di atas. Semakin nyaman karyawan bekerja, diharapkan produktivitas karyawan juga akan semakin baik. Selain itu, turn over atau keluar masuk karyawan bisa dikurangi sehingga kebutuhan tenaga kerja senior yang berpengalaman dapat ter-cukupi dari waktu ke waktu. Jangan sampai nama baik usaha anda menyandang nama usaha tempat latihan atau tempat bekerja sementara, (kerja sampai mendapat panggilan kerja lebih baik dari tempat lain).


Anda tentu sepakat melatih seseorang di bidang dan posisi yang mereka isi sekarang dalam usaha anda bukan hal yang mudah, seorang pengusaha perlu mengetahui tenaga kerja yang sudah terlatih itu merupakan asset yang berharga. Kepergian pekerja atau tenaga kerja seperti itu adalah kerugian tidak langsung yang dialami usaha yang anda geluti, apapun bidang yang sedang anda kerjakan.

Simak juga tulisan sederhana saya yang lain di blog ini, Hindari Kesalahan Ini Jika Ingin Sukses Sebagai Pengusaha pada blog ini.
Salam sukses

0 komentar:

FEATURED POST

Prospek Usaha Online Di Situs LinkedIn

PROSPEK USAHA ONLINE BARU YANG MASIH KURANG TERSENTUH Merintis usaha dari media social yang masih sepi pemain. LinkedIn adalah salah sa...